Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang pertama dideteksi terjadi di Jawa Timur sejak April 2022 telah merebak di beberapa wilayah di tanah air. Yang selanjutnya dilaporkan telah menyerang di beberapa kabupaten seperti Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto. Sebagai langkah cepat Kementerian Pertanian telah menetapkan 2 kabupaten di Provinsi Aceh dan 4 kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK.
Merebaknya kasus di beberapa kabupaten di Aceh dan jawa Timur ternyata di Lombok Timur juga telah terdeteksi adanya ternak yang tertular dengan gejala sama seperti PMK, diantaranya demam tinggi, hipersalivasi, ulser pada lidah dan beberapa ternak sapi yang dilaporkan mengalami kepincangan. Menurut kronologi yang dilaporkan oleh tenaga dokter hewan Puskeswan bahwa sejak tanggal 2 Mei ditemukan sapi sakit milik kelompok yang ada di Desa Bagik Nyaka Santri, Kecamatan Aikmel. Populasi di kendang tersebut sebanyak 40 ekor dan semua sapi menunjukkan gejala yang sama, yaitu demam antara 39-40°C, hidung kemerahan dan melepuh, ulser pada lidah dan kaki pincang.
Selanjutnya di beberapa kecamatan dilaporkan adanya sapi sakit milik peternak di Dusun Jurang Koak, desa bebidas sebanyak 15 ekor dengan gejala mulut berbusa, hipersalivasi, lidah ulser, demam tinggi. Sudah dilakukan pengobatan 2 kali dengan kondisi 12 ekor sudah sembuh dan 3 ekor dalam pemulihan.
Drh. Bagus Riziki Santoso, petugas medik Kecamatan Aikmel melaporkan tanggal 8 Mei 2022 di kandang Kelompok Bermi Jaya, Desa Aikmel Timur, Kecamatan Aikmel. Populasi di kandang tersebut sebanyak 70 ekor dan yang sakit dan menunjukkan gejala sebanyak 20 ekor dengan gejala leleran pada hidung, kaki pincang dan demam tinggi. Untuk meneguhkan diagnosa terhadap penyakit kemudian dilakukan pengambilan sampel sebanyak 4 ekor tanggal 11 Mei 2022 dan hasil uji laboratorium dinyatakan positif (PCR PMK).