Apa Itu PMK?

  • Selasa, 17 Mei 2022 - 21:24:19 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si
Apa Itu PMK?

PMK atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular berisfat akut yang disebabkan oleh virus.

Penyakit ini berasal dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus. Masa inkubasinya antara 2 - 14 hari.

Penyakit ini rentan menulari hewan ternak seperti sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.

Penularan PMK pada hewan ternak ini berlangsung melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penularan penyakit antar hewan sangat cepat. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara hewan sakit dan hewan yang rentan/peka. Penularan secara langsung dapat melalui droplet, leleran cairan hidung, dan serpihan kulit pada hewan yang terinfeksi virus.

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung antara hewan rentan dengan orang, atau secara secara tidak langsung terjadi pada vektor hidup, yaitu manusia dan hewan lainnya.

Virus yang menempel ini juga menular pakaian, sepatu, alat-alat, kendaraan, limbah yang tercemar virus dan melalui udara (terutama babi yang sakit banyak menyebarkan virus melalui pernafasannya).

Selain itu, virus ini dapat menyebar melalui angin di daerah beriklim khusus bisa mencapai radius 60 km di darat dan 300 km di laut.

Domba, kambing, sapi, babi dan hewan berkuku terbelah lainnya paling rentan dengan virus PMK.

Gejala Klinis Pada Ternak

Virus yang menginfeksi akan membuat sapi demam hingga 41 °C, tidak nafsu makan, menggigil, produksi susu berkurang drastis.

Sapi yang terinfeksi PMK juga menunjukkan tanda-tanda kerap menggosokkan bibir, menggertakan gigi, dan mengeluarkan liur.

Selain itu, pada kasus sejumlah sapi yang terinfeksi mengalami pincang karena luka pada kaki yang berakhir dengan kuku yang lepas.

Tingkat morbiditas  (kesakitan) PMK mencapai 100% dan tingkat kematiannya (mortalitas) sapi yang dewasa itu 1-3% dan tergolong relatif keci.  Tetapi untuk anak sapi, umurnya kurang dari enam bulan itu kematiannya besar 50-60%. Hewan mati umumnya akibat kurang asupan makanan karena banyaknya luka seperti sariawan dalam mulut baik lidah maupun gusi.

Indonesia sudah bebas dari PMK sejak tahun 1986. Lalu, status ini diakui oleh ASEAN pada 1987, dan secara internasional oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) pada 1990.

Ledakan wabah PMK pertama kali diketahui di Indonesia pada 1887 di Malang, Jawa Timur. Lalu penyakit ini menyebar ke daerah lain. Penyakit ini sempat mereda di era 1980-82, tapi kemudian muncul kembali pada 1983. Berdasarkan catatan ini, setidaknya butuh satu abad sampai Indonesia dinyatakan bebas PMK.

Daging hewan yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku bisa dikonsumsi?

Penyakit PMK bukan termasuk penyakit Zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya, tetapi PMK merupakan pemnyakit yang penulatrannya dari hewan ke hewan.

Mengkonsumai daging tidak menjadi masalah. Virus PMK mati dalam suhu 70 °C selama 30 menit.

Virus PMK banyak terdapat dalam darah, air liur, dan jeroan hewan yang sakit dan potensial menularkan ke hewan yang peka lainnya melalui air cucian jeroan dan potongan sisa jeroan yang dibuang sebagai sampah yang mungkin akan menular ke hewan peka lain yang memakan sisa jeroan mentah pada sampah.

Perlakuan daging dan jeroan yang dibeli harus dimasak terlebih dengan merebus pada air kuah yang mendidih selama minimal 30 menit atau daging langsung disimpan dalam kulkas minimal 24 jam agar pH daging mencapai di bawah pH 6 yang dapat menginaktivasi virus PMK.

Apabila akan dibekukan maka daging  harus dimasak sampai mendidih minimal 30 menit terlebih dahulu atau disimpan dalam kulkas minimal 24 jam.

 

 

 

  • Selasa, 17 Mei 2022 - 21:24:19 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si

Berita Terkait Lainnya

Tidak ada artikel terkait