Sinkronisasi Data PMK, Tim Dinas Turun ke Kecamatan

  • Kamis, 21 Juli 2022 - 21:36:05 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si
Sinkronisasi Data PMK, Tim Dinas Turun ke Kecamatan

Kasus PMK di kabupaten Lombok Timur sampai dengan Rabu (20/7) tercatat sebanyak 22.394 ekor kasus yang dijumpai pada 20 kecamatan dengan tingkat kesembuhan mencapai 98,7 persen. Dari 22.394 kasus, sampai saat ini telah dinyatakan sembuh sebanyak 22.119 ekor. Jumlah sapi yang masih dalam pengobatan sebanyak 54 ekor.

Sedangkan dilihat dari tingkat penyebaran per desa, dari 254 desa/kelurahan yang ada di kabupaten Lombok Timur penularan PMK dilaporkan sebanyak 194 desa tertular atau sekitar 76,38 persen dari total jumlah desa/kelurahan yang ada di Lombok Timur.

Dalam rangka pemetaan dan sinkronisasi data dengan kecamatan-kecamatan, tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan monitorimg ke UPT Puskeswan dan Peternakan yang ada di kecamatan untuk mendapatkan ketepatan data terkait penyebaran PMK, laporan kasus baru, kesembuhan pasca pengobatan serta sosialisasi kesiapan vaksinasi PMK selanjutnya.

Pada kunjungan pertama, Rabu (20/7) di UPT Puskeswan dan Peternakan Terara yang membawahi wilayah kerja kecamatan Terara dan Montong Gading, didapatkan laporan terkait penanganaan PMK di kecamatan yang dilakukan secara terpadu oleh petugas baik medik, paramedis dan inseminator beserta staf administarasi lainnya.

Hj. Baiq Ida, kepala UPT Puskeswan dan Peternakan Terara menyampaikan bahwa kasus PMK di wilayahnya mencapai angka 1.724 kasus dengan jumlah ternak yang sembuh sebanyak 1.680 ekor dan jumlah ternak sapi yang dalam pengobatan sebanyak 16 ekor. “ untuk kasus baru belum ada dan kecenderungannya menurun dan mudah-mudahan tidak ada laporan lagi dari peternak, tambahnya”.

Sementara monitoring selanjutnya dilaksanakan di UPT Puskeswan dan Peternakan Masbagik dengan wilayah kerja 2 kecamatan yaitu Masbagik dan pringgasela, Kamis (21/07).

Seperti diungkap Drh. Nining sarifulaya, kepala UPT Masbagik, bahwa kecenderungan kasus sudah mulai menurun dan beberapa lokasi sudah mulai vaksinasi diharapkan kasus PMK di wilayahnya benar-benar bisa nol kasus.

Pada kesempatan ini, sekertaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh. S. Wahyudi mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan yang tinggi terhadap semua petugas yang telah menunjukkan respon cepat dalam penanganan PMK di kecamatan. “ mudah-mudahan apa yang dikerjakan oleh personil di kecamatan dapat segera membebaskan Lombok Timur dari PMK” harapnya”.

Ditambahkan bahwa sejak kasus pertama kita di dinas juga bereaksi cepat dengan membuat kronologi kejadian dan melaporkan ke Bupati untuk selanjunya bersurat langsung ke kementerian Pertanian guna untuk mendapatkan bantuan dan perhatian. “terangnya”.

Dalam usaha penanggulangan PMK seperti saat ini kita membutuhkan data yang akurat dengan bantuan semua petugas yang secara bersama-sama memonitoring ke semua desa melalui petugas pembina desa yang telah ditunjuk oleh kepala dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Kabid Kesehatan Hewan, Drh. Hultatang menyampaikan agar apa yang telah dilakukan oleh personil terutama medik dan Paramedik dapat ditingkatkan dengan pengontrolan ke peternak dan kandang-kandang guna pemetaan lebih lanjut terhadap sapi-sapi yang sudah sembuh maupun yang belum terpapar PMK sehingga perencanaan vaksinasi PMK selanjutnya dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

Selanjutnya subkoordinator Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan pada Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Drh. Taufik Eko Budiyanto menyampaikan teknis pelaporan yang tepat melalui Isikhnas bagi medik dan Paramedik agar data yang dilaporkan dapat divalidasi. (SW)

 

  • Kamis, 21 Juli 2022 - 21:36:05 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si

Berita Terkait Lainnya