Program Lotim Berkembang Targetkan Realisasi 1500 Peternak Tahun 2020

  • Selasa, 08 Desember 2020 - 10:42:36 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si
Program Lotim Berkembang Targetkan Realisasi 1500 Peternak Tahun 2020

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kabupaten lombok timur merupakan salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah lama menjadi sentra pengembangan peternakan khususnya sapi.

Data populasi sapi 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. jika pada tahun 2014 populasi sapi sebanyak 120. 762 ekor, maka pada tahun 2019 populasi sapi di kabupaten lombok timur mencapai angka 140.782 ekor.

Seiring dengan peningkatan populasi sapi di kabupaten lombok timur, animo masyarakat terhadap pemeliharaan sapi semakin bertambah. hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kelompok ternak yang ada. jika pada tahun 2018 jumlah kelompok tani ternak sebanyak 931 kelompok dengan jumlah anggota 20.992 orang. sedangkan pada tahun 2019 meningkat menjadi 1.059 kelompok dengan jumlah anggota mencapai 23.122 orang peternak.

Peningkatan minat masyarakat untuk memelihara sapi karena bagi sebagian besar peternak sapi dianggap menjadi tabungan yang dapat sewaktu-waktu dapat dijual dalam rangka pemenuhan berbagai kebutuhan atau keperluan seperti biaya anak sekolah, biaya garap sawah, biaya sosial lainnya termasuk biaya naik haji.

Namun demikian peningkatan pengusahaan sapi di tengah masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar peternak masih mengandalkan kadasan, artinya tidak semua peternak memiliki ternak sapi sendiri, akan tetapi sebagai peternak pengadas dengan sistem bagi hasil untuk ternak jantan dan sistem bagi anak bagi pemeliharaan sapi betina sehingga tingkat kepemilikan sapi di tingkat peternak termasuk masih rendah.

Dalam rangka peningkatan taraf hidup dan pengentasan kemiskinan masyarakat khususnya peternak maka program lotim berkembang (berantas rentenir melalui kredit tanpa bunga) mudah-mudahan menjadi solusi dalam mewujudkan kemandirian peternak khususnya dan pengentasan kemiskinan masyarakat pada umumnya.

Sebagai wujud dari program lotim berkembang, pada tahun anggaran 2020 melalui kegiatan penyaluran subsidi bunga bank atas pinjaman kredit usaha rakyat (kur) kepada peternak sapi atau yang oleh masyarakat lebih dikenal sebagai kur sapi, pemerintah daerah memberikan subsidi pembayaran bunga kepada peternak penerima kur bekerjasama dengan bni dan bri sebagai bank penyalur kur.

Dan untuk menjamin keberlangsungan usaha ternak sapi penerima kur, pemerintah daerah juga membantu pembayaran premi asuransi usaha ternak sapi bekerjasama dengan penyelenggara asuransi yaitu PT. Jasindo (Persero) Mataram.

Meskipun kegiatan ini mundur dari rencana awal yang seharusnya dimulai sejak maret 2020, karena adanya pandemi covid-19 sehingga baru dilaunching bulan september 2020 dan  dalam jangka waktu 3 bulan ini realisasi penyaluran subsidi bunga bank atas pinjaman kur sudah terealisasi pada 132 kelompok ternak yang terdiri dari 714 orang peternak dengan realisasi kur mencapai 10 milyar lebih.

Dalam APBD Tahun 2020 dianggarkan 5 Milyar Rupiah yang dialokasikan kepada 5.555 peternak dengan asumsi bunga kur 6 %, karena covid-19 baru terealisasi sekitar 1.500 sampai dengan akhir tahun ini, dan sudah dianggarkan kembali dalam apbd tahun 2021 dengan pola yang sama.

Polis asuransi usaha ternak sapi yang diterbitkan oleh jasindo sudah terealisasi pada 81 kelompok, sementara beberapa kelompok masih dalam tahap pembelian sapi.

Dengan sisa waktu yang tinggal sebulan kurang ini realisasi kelompok penerima program ini dapat ditingkatkan sehingga target 1.500 orang peternak dapat direalisasikan, dengan keterlibatan semua dalam kegiatan ini terutama dinas peternakan dan kesehatan hewan beserta perangkat dinas di kecamatan dapat melakukan pendampingan dan pengawalan baik dari awal verifikasi maupun sampai akhir kegiatan. Bank penyalur KUR, yaitu BNI dan BRI serta penyelenggara asuransi usaha ternak sapi dapat menjalin kerjasama lebih baik lagi dengan menjalin komunikasi yang intensif dengan pemerintah daerah melalui dinas teknis terkait sehingga keberhasilan program lotim berkembang melalui kegiatan penyaluran subsidi bunga bank dan subsidi premi asuransi sapi peternak dapat berhasil dengan baik.

Peternak penerima program ini kita berharap untuk memelihara dengan sungguh-sungguh sapi yang dibeli, mengikuti saran-saran teknis oleh petugas peternakan, dan peternak sekarang hanya tinggal memikirkan pokok kredit saja dan pengembalian ke bank, masalah bunga KUR dan Asuransi Sapi selama setahun menjadi tanggungan pemerintah daerah.

 

 

  • Selasa, 08 Desember 2020 - 10:42:36 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si

Berita Terkait Lainnya