Produksi Telur Tak Terserap Pasar, Peternak Ayam Petelur Mengadu ke Sekda

  • Rabu, 22 September 2021 - 21:02:32 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si
Produksi Telur Tak Terserap Pasar, Peternak Ayam Petelur Mengadu ke Sekda

Menanggapi aspirasi peternak ayam petelur di kabupaten Lombok Timur akhir-akhir ini berkaitan  dengan over produksi yang menyebabkan telur yang tidak terserap pasar, dan berbagai dampak yang akan timbul seperti ketidakmampuan para peternak untuk menutupi biaya operasional usaha peternakan, telah menjadi perhatian pemerintah daerah.

Bertempat di ruang rapat Sekda Kabupaten Lombok Timur (21/09/2021) berlangsung pertemuan unsur Pemerintah Daerah yang dimpin oleh Sekda Lombok Timur dengan mengundang dinas terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Staf Ahli Bupati bidang Ekonomi, Dinas Sosial, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM serta bagian Perekonomian dengan perwakilan Asosiasi Peternak Ayam Petelur Berayan Al-Kautsar Bersama peternak lainnya untuk mendiskusikan berbagai hal terkait aspirasi peternak ayam petelur tersebut.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur, Drh. Achsan Nasirul Huda, pada awal pertemuan menyampaikan bahwa peternakan ayam petelur di Lombok Timur telah berkembang dengan pesat dan dari populasi yang ada dapat memenuhi kebutuhan lokal di Lombok Timur. “ melihat konsumsi masyarakat di Kabupaten Lombok Timur maka produksi telur yang dihasilkan oleh peternak lokal kita masih mampu mensuplai kebutuhan masyarakat di Lombok Timur, “paparnya.

Pada kesempatan ini Sekda Lombok Timur, M. Juaini Taufik dalam arahannya mengatakan bahwa dengan demografi Lombok Timur yang memiliki penduduk terbesar di NTB semua permasalahan tidak terserapnya telur produksi peternakan masyarakat bisa ditumbuhkan dengan mendorong konsumsi telur oleh masyarakat. Selanjutnya ditambahkan bahwa harusa ada integrasi yang terjalin antara pemerintah daerah dengan asosiasi.

“ ada 3 point inti yang harus dilaksanakan. Pertama  Dinas terkait khususnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan harus mengkalkulasi produksi telur di peternakan masyarakat. Kedua dinas Sosial diharapkan menyinkronksn program yang bisa menyerap telur melalui program-program yang ada. Ketiga, dinas perdagangan harus mengetahui dan menelaah  mata rantai pemasaran telur tersebut dan menemukan sumber permasalahan, “ jelasnya.

Dalam pertemuan ini, Lalu Sapoan selaku ketua asosiasi peternak ayam petelur menyampaiakan bahwa keadaan saat ini di peternak anggota Asosiasinya terjadi over produksi dan tidak terserap pasar. “Jika ini terjadi dalam dua minggu atau lebih lama lagi maka nasib peternak akan hancur, tidak bisa Kembali modal dan rugi serta para peternak tidak akan bisa membayar angsuran kredit di Bank.  “kami butuhkan solusi saat ini atau sekarang yang sifatnya jangka pendek berupa penyerapan telur oleh pemerintah, “pintanya.

Menanggapi permintaan asosiasi dan peternak ayam petelur yang menyampaikan beberapa permasalahan, perwakilan beberapa OPD yang hadir menyatakan kesiapannya untuk membantu penyerapan hasil produksi telur peternak melalui rekomendasi yang akan disampaikan ke Bupati untuk menghimbau seluruh ASN di lingkup Lombok Timur untuk membeli telur minimal 1 tray telur per ASN. Selain itu melalui gerakan-gerakan yang bisa meningkatkan penyerapan produksi telur lokal, seperti gerakan makan telur maupun sinkronisasi kegiatan di Dinas Sosial diantaranya BPNT dan PKH.

 

  • Rabu, 22 September 2021 - 21:02:32 WIB
  • drh. S. Wahyudi, M.Si

Berita Terkait Lainnya